Minggu, 10 Oktober 2010
ARTIKEL PELAYANAN
Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima
Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.
Dalam pelayanan prima terdapat dua elemen yang saling berkaitan, yaitu pelayanan dan kualitas. Kedua elemen tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh tenaga pelayanan (penjual, pedagang, pelayan, atau salesman). Konsep pelayanan prima dapat diterapkan pada berbagai organisasi, instansi, pemerintah, ataupun perusahaan bisnis.
Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu negara tercermin dari satandar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Negara-negara yang tergolong miskin pada umumnya kualitas pelayanan yang diberikan di bawah standar minimal. Pada negara-negara berkembang kualitas pelayanan telah memenuhi standar minimal. Sedangkan di negara-negara maju kualitas pelayanan terhadap rakyatnya di atas standar minimal.
Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh para ahli. Dan dari sejumlah definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan, yaitu:
1. kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan
2. kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
3. kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan
4. kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Vincent Gespersz menyatakan bahwa kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut:
a. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses.
b. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau kepetatan pelayanan.
c. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku bisnis.
d. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan keluhan pelanggan.
e. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang melayani serta fasilitas pendukung lainnya.
f. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, tempat parkir, ketersediaan informasi, dan petunujuk/panduan lainnya.
g. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi, dan lain-lain.
Sharing
Label
- 1. Profil diri (1)
- 2. Profil Wirausaha (5)
- 3. Product (5)
- 4. price (2)
- 5. Place (1)
- 6. Promosion (1)
- 7. People (1)
- 8. Proses (1)
- 9. Phisycal evidence (1)
Jumat, 15 Oktober 2010
Minggu, 10 Oktober 2010
ARTIKEL PROSES PEMASARAN
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[2] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
ARTIKEL PROSES PEMASARAN
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[2] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Birokrat Belum Berjiwa Wirausaha
05 Dec 2009
* Koran Jakarta
* Nasional
Berbagai kalangan meminta pemerintah mendorong I u 11 ibi 11 nn .t jiwa entrepreneurship di berbagai sektor, sekaligus menciptakan government entrepreunership untuk mengganti gaya birokrat yang cenderung lamban merespons perkembangan.
"Mentalitas birokrat kebanyakan adalah spending, itu harus diganti menjadi birokrat berjiwa entrepreneurship dan dapat menghasilkan income bagi daerah," kata Kepala En-terpreuner Education Center Universitas Ciputra Agung Waluyo seusai Seminar dan Workshop Enterpreneurship Experiencing di Kampus UI, Depok, Jumat (4/12).
Langkah paling sederhana untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan birokrat aalah dengan melakukan efisiensi prosedur, sinkronisasi, dan koordinasi antardepartemen, serta pelayanan kepada publik dengan cara lebih baik.
"Seringnya yang ditemukan itu ada overlaping antardepartemen, terjadi pemborosan dan in-efisiensi. Kita ingin ada political will dari pemerintah untuk menciptakan government entrepreneurship" paparnya.
Agung mengatakan pihaknya pernah diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengonsep pendidikan entrepreneurship saat pertemuan Nasional Summit 2009. Pendidikan kewirausahaan ini secara formal diajarkan dari SD hingga universitas.
Agung menyebut Periode Agustus tahun 2005/2006 terdapat 323.902 lulusan universitas, enam bulan berikutnya tercatat 66.578 lulusan terdidik itu menganggur. lumlah itu membengkak menjadi 1,1 juta pada Februari 2008.
"Untuk itu, kita usul dibentuknya asosiasi entrepreneur-ship center di Indonesia, yang akan membawa semangat dan pelatihan entrepreneurship di seluruh provinsi. Jadi pemerintah harus menyiapkan itu," imbuhnya.
Program ini, kata Agung, dapat disinergikan dengan program Departemen Pendidikan yang berencana membentuk 300 entrepreneurship center di universitas seluruh Indonesia. Lebih lanjut, sinergi program itu akan melibatkan akademisi, bisnis people, tokoh masyarakat, dan pemerintah sebagai fasilitator.
"Entrepreneurship government akan menjadikan pemerintah lebih baik dan tidak terlalu birokratis," paparnya.
Kritikan juga muncul dari pelaku bisnis, yang merasa tidak dipedulikan pemerintah. "Kita sulit sekali mendapatkan bantuan pemerintah, padahal kita mendapat penghargaan World of Excelence dari Unesco untuk inovasi software Batik Fractal," kata Head of Business Pixel People Project Nancy Margried.
Nancy mengaku geram terhadap pemerintah, pasalnya bisnis kelompoknya bertujuan mengembangkan motif, kemasan, sekaligus memasarkan produk batik di pasar global."Dukungan pemerintah . hanya memfasilitasi pameran. Yang membantu kami itu justru LSM Amerika, mereka mendanai 25.000 dollar untuk enam bulan," terangnya.
Ia mengaku prihatin dengan sikap pemerintah yang justru menghambur-hamburkan uang rakyat untuk Bank Century senilai 6,7 triliun rupiah. "Ini ironis, kita dapat dana dari asing, sementara pemerintah menggelontorkan triliunan rupiah untuk sesuatu yang nggak jelas," ungkapnya.
setiawan ananto/E-3
Entitas terkaitAgung | Batik | Dukungan | Entrepreneurship | Excelence | Februari | Head | Jumat | Kampus | Kepala | Kritikan | Langkah | LSM | Mentalitas | Nancy | Pendidikan | Program | SD | Seminar | Seringnya | Unesco | World | Bank Century | Departemen Pendidikan | Nasional Summit | Periode Agustus | Workshop Enterpreneurship Experiencing | Birokrat Belum Berjiwa Wirausaha | Presiden Susilo Bambang Yudhoyono | Business Pixel People Project Nancy | Education Center Universitas Ciputra Agung Waluyo |
Ringkasan Artikel Ini
Berbagai kalangan meminta pemerintah mendorong I u 11 ibi 11 nn .t jiwa entrepreneurship di berbagai sektor, sekaligus menciptakan government entrepreunership untuk mengganti gaya birokrat yang cenderung lamban merespons perkembangan. "Untuk itu, kita usul dibentuknya asosiasi entrepreneur-ship center di Indonesia, yang akan membawa semangat dan pelatihan entrepreneurship di seluruh provinsi. Nancy mengaku geram terhadap pemerintah, pasalnya bisnis kelompoknya bertujuan mengembangkan motif, kemasan, sekaligus memasarkan produk batik di pasar global."Dukungan pemerintah . "Ini ironis, kita dapat dana dari asing, sementara pemerintah menggelontorkan triliunan rupiah untuk sesuatu yang nggak jelas," ungkapnya.
Jumlah kata di Artikel : 408
Jumlah kata di Summary : 90
Ratio : 0,221
*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.
05 Dec 2009
* Koran Jakarta
* Nasional
Berbagai kalangan meminta pemerintah mendorong I u 11 ibi 11 nn .t jiwa entrepreneurship di berbagai sektor, sekaligus menciptakan government entrepreunership untuk mengganti gaya birokrat yang cenderung lamban merespons perkembangan.
"Mentalitas birokrat kebanyakan adalah spending, itu harus diganti menjadi birokrat berjiwa entrepreneurship dan dapat menghasilkan income bagi daerah," kata Kepala En-terpreuner Education Center Universitas Ciputra Agung Waluyo seusai Seminar dan Workshop Enterpreneurship Experiencing di Kampus UI, Depok, Jumat (4/12).
Langkah paling sederhana untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan birokrat aalah dengan melakukan efisiensi prosedur, sinkronisasi, dan koordinasi antardepartemen, serta pelayanan kepada publik dengan cara lebih baik.
"Seringnya yang ditemukan itu ada overlaping antardepartemen, terjadi pemborosan dan in-efisiensi. Kita ingin ada political will dari pemerintah untuk menciptakan government entrepreneurship" paparnya.
Agung mengatakan pihaknya pernah diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengonsep pendidikan entrepreneurship saat pertemuan Nasional Summit 2009. Pendidikan kewirausahaan ini secara formal diajarkan dari SD hingga universitas.
Agung menyebut Periode Agustus tahun 2005/2006 terdapat 323.902 lulusan universitas, enam bulan berikutnya tercatat 66.578 lulusan terdidik itu menganggur. lumlah itu membengkak menjadi 1,1 juta pada Februari 2008.
"Untuk itu, kita usul dibentuknya asosiasi entrepreneur-ship center di Indonesia, yang akan membawa semangat dan pelatihan entrepreneurship di seluruh provinsi. Jadi pemerintah harus menyiapkan itu," imbuhnya.
Program ini, kata Agung, dapat disinergikan dengan program Departemen Pendidikan yang berencana membentuk 300 entrepreneurship center di universitas seluruh Indonesia. Lebih lanjut, sinergi program itu akan melibatkan akademisi, bisnis people, tokoh masyarakat, dan pemerintah sebagai fasilitator.
"Entrepreneurship government akan menjadikan pemerintah lebih baik dan tidak terlalu birokratis," paparnya.
Kritikan juga muncul dari pelaku bisnis, yang merasa tidak dipedulikan pemerintah. "Kita sulit sekali mendapatkan bantuan pemerintah, padahal kita mendapat penghargaan World of Excelence dari Unesco untuk inovasi software Batik Fractal," kata Head of Business Pixel People Project Nancy Margried.
Nancy mengaku geram terhadap pemerintah, pasalnya bisnis kelompoknya bertujuan mengembangkan motif, kemasan, sekaligus memasarkan produk batik di pasar global."Dukungan pemerintah . hanya memfasilitasi pameran. Yang membantu kami itu justru LSM Amerika, mereka mendanai 25.000 dollar untuk enam bulan," terangnya.
Ia mengaku prihatin dengan sikap pemerintah yang justru menghambur-hamburkan uang rakyat untuk Bank Century senilai 6,7 triliun rupiah. "Ini ironis, kita dapat dana dari asing, sementara pemerintah menggelontorkan triliunan rupiah untuk sesuatu yang nggak jelas," ungkapnya.
setiawan ananto/E-3
Entitas terkaitAgung | Batik | Dukungan | Entrepreneurship | Excelence | Februari | Head | Jumat | Kampus | Kepala | Kritikan | Langkah | LSM | Mentalitas | Nancy | Pendidikan | Program | SD | Seminar | Seringnya | Unesco | World | Bank Century | Departemen Pendidikan | Nasional Summit | Periode Agustus | Workshop Enterpreneurship Experiencing | Birokrat Belum Berjiwa Wirausaha | Presiden Susilo Bambang Yudhoyono | Business Pixel People Project Nancy | Education Center Universitas Ciputra Agung Waluyo |
Ringkasan Artikel Ini
Berbagai kalangan meminta pemerintah mendorong I u 11 ibi 11 nn .t jiwa entrepreneurship di berbagai sektor, sekaligus menciptakan government entrepreunership untuk mengganti gaya birokrat yang cenderung lamban merespons perkembangan. "Untuk itu, kita usul dibentuknya asosiasi entrepreneur-ship center di Indonesia, yang akan membawa semangat dan pelatihan entrepreneurship di seluruh provinsi. Nancy mengaku geram terhadap pemerintah, pasalnya bisnis kelompoknya bertujuan mengembangkan motif, kemasan, sekaligus memasarkan produk batik di pasar global."Dukungan pemerintah . "Ini ironis, kita dapat dana dari asing, sementara pemerintah menggelontorkan triliunan rupiah untuk sesuatu yang nggak jelas," ungkapnya.
Jumlah kata di Artikel : 408
Jumlah kata di Summary : 90
Ratio : 0,221
*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.
ARTIKEL PROMOTION
"Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor is persuasive communication".
Promosi meliputi semua alat-slat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen).
Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar
(audience) yang sifatnya membujuk. Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai harga, kwalitas dan sebagainya dari pihak penjualan. Contohnya dalam keadaan kehidupan sehari-hari ada kalanya pada saat berbincang-bincang orang menyinggung produk atau juga tertentu, umumnya mengatakan keinginannya membeli rumah atau mengatakan bahwa besok malam film di Juwita sangat bagus, maka dalam hal ini orang tersebut telah melaksanakan kegiatankegtatan promosi.
Seperti telah dikatakan di atas, tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan penjual. Suatu promosi yang dilaksanakan tanpa mempunyai tujuan sama saja dengan melaksanakan pekerjaan yang sia- sia. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusul langkah-langkah selanjutnya. Sebenarnya setiap perusahaan yang memiliki program promosi bila dilihat secara nyata bahwa tujuan daripada promosi masing-masing sering tidak sama rata sama lainnya. Akan tetapi pada umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Penampakkan :
Salah satu tujuan penting dari promosi adalah promosi tersebut harus dapat menyampaikan pasan pads sejumlah calon pembeli yang dituju atau yang ditargetkan, dengan demikian perusahaan harus mem1lih mane yens dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka penampakkan ini perlu diperhatikan langkah lengkah sebagai berikut :
- Menentukan calon pembeli yang dituju atau yang di targetkan.
- Menentukan jumlah calon pembeli yang dituju.
- Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pembeli tersebut.
2. Perhatian :
Promosi harus dapat menarik perhatian konsumen ateu calon pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sukar untuk menarik perhatian calon pembeli terhadappromosi yang kita lakukan disebabkan adanya sedemikian banyak promosi yang dilakukan pula oleh perusahaan lainnya, sehingga perhatian calon pembeli tidak hanya terpusat pada promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya yang meliputi sejumlah edvertensi, promosi penjualan dan usaha-usaha promosi lainnya. Jadi perusahaan dihadapkan pada masalah bagaimana agar promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya.
Cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian calon pembeli misalnya memberikan sponsor untuk suatu acara tertentu, penggunaan orang yang sudah popular di mata masyarakat dalam reklamenya, menonjolkan apa yang lebih menjadi keistimewaan produknya yang tidak terdapat pada produk lainnya, dan lain sebagainya.
3. Pemahaman :
Tujuan promosi lainnya dari promosi ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli menginterpretasikan pesan yang sampai kepadanya. Calon pembeli sering kali tidak dapat memahami promosi yang tidak direncanakan dengan baik atau yang dapat menarik perhatian, kadang-kadang perubahan dari media yang digunakan dapat menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas sehingga dalam merubah penggunaan media kita juga harus melibat apakah perlu diadakan perubahan pesan. Dengan demikian perusahaan harus yakin bahwa pesan yang disampaikan melalui media itu jelas dan dapat menarik perhatian, karena banyak perusahaan mempromosikan berbagai macam produknya, calon pembeli banyak tertarik, mengingat dan memahami beberapa promosi dari sekian banyak promosi yang ada.
4. Perubahan Sikap :
Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, maka perusahaan mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. Setiap perusaan harus menyesuaikan promosinya dengan produk yang dihasilkannya untuk dapat merubah sikap calon pembeli yang ditujunya, misalnya perubahan agar pembeli mengalihkan pembeliannya dari produk perusahaan lain ke produk yang dihasilkan oleh perusahaannya.
Banyak perusahaan menggunakan advertensi merubah sikap calon pembeli yang ditujukannya, advertensi belum tentu dapat menyebabkan sebagian besar pembeli untuk segera melakukan pembeliannya.
5. Tindakan :
Sesuai dengan tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon pembeli yang ditujunya, karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi.
Labels: Manajemen Pemasaran
Strategi Marketing
Strategi promosi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia pada Produk Pond’s adalah:
v Gencar dalam beriklan dan mengadakan event
Activating Problem Recognition, dengan melakukan aktivitas promosi bellow the line maupun above the line.
Sekuel iklan à untuk membangun brand awareness pasar terhadap produk Pond’s dan menciptakan preferensi merek bagi konsumen yang ingin membeli produk kosmetika Pembersih dan Pelembab agar memilih Pond’s
Membangkitkan emosi konsumen dengan tema cinta. Karena tema cinta dan romantika dekat dengan kehidupan remaja.
v Differensiasi produk sesuai dengan kebutuhan yang lebih spesifik. Produk Pond’s yang beredar dipasaran pada saat ini adalah:
Produk Pembersih Pond’s : Anti-bacterial facial scrub, Perfect care shake clean, White beauty facial foam, White beauty milk toner, White beauty shake clean
Prouduk Pelembab Pond’s: Oil control lightening moisturizer, Ponds white beauty detox
v Melalui strategi yang dilancarkan tersebut hasil yang didapatkan menurut survey adalah bahwa Pond’s Merupakan produk kosmetik yang paling diminat konsumen dengan pangsa pasar terbesar yaitu 18%.
Strategi Promosi
Setelah Unilever Indonesia berhasil mengaktifasi problem recognition pada konsumen remaja. Beberapa strategi promosi yang dilancarkan adalah
Above the line
Billboard : Menempatkan Billboard berisikaan promosi mengenai produk pada titik-titik penting di jalan raya.
Print Ad : Menempatkan iklan-iklan menarik pada media cetak seperti majalah dan tabloid remaja, dan adlibs di stasiun radio remaja
TV Commercial : Menggunakan TVC dengan intensitas yang cukup tinggi, dengan menampilkan sosok remaja putri yang menggunakan produk serta menggunakan endorsers yang terkenal di kalangan remaja yaitu artis dan penyanyi terkenal Bunga Citra Lestari.
Below the line
Melakukan aktivitas promosi dengan menggelar beberapa even yang berkaitan dengan remaja seperti Ponds Dream Access (PDA), promosi School to School, Mall Road show
Melakukan In Store activation pada pusat-pusat perbelanjaan, hypermart dan supermarket
Menggelar Beautylogy, tujuan utama adalah menyampaikan pesan yang mendidik dan membuat kampanye yang menyenangkan untuk kelompok sasaran kaum muda Indonesia, membangun pesan inti Pond’s “satu solusi untuk memecahkan 5 masalah anda” dan memperkenalkan Bunga Citra Lestari sebagai Duta Mereknya, sosok sempurna untuk mewakili kalangan wanita remaja dewasa ini.
http://casper-danny.blog.friendster.com/
"Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor is persuasive communication".
Promosi meliputi semua alat-slat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen).
Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar
(audience) yang sifatnya membujuk. Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai harga, kwalitas dan sebagainya dari pihak penjualan. Contohnya dalam keadaan kehidupan sehari-hari ada kalanya pada saat berbincang-bincang orang menyinggung produk atau juga tertentu, umumnya mengatakan keinginannya membeli rumah atau mengatakan bahwa besok malam film di Juwita sangat bagus, maka dalam hal ini orang tersebut telah melaksanakan kegiatankegtatan promosi.
Seperti telah dikatakan di atas, tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan penjual. Suatu promosi yang dilaksanakan tanpa mempunyai tujuan sama saja dengan melaksanakan pekerjaan yang sia- sia. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusul langkah-langkah selanjutnya. Sebenarnya setiap perusahaan yang memiliki program promosi bila dilihat secara nyata bahwa tujuan daripada promosi masing-masing sering tidak sama rata sama lainnya. Akan tetapi pada umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Penampakkan :
Salah satu tujuan penting dari promosi adalah promosi tersebut harus dapat menyampaikan pasan pads sejumlah calon pembeli yang dituju atau yang ditargetkan, dengan demikian perusahaan harus mem1lih mane yens dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka penampakkan ini perlu diperhatikan langkah lengkah sebagai berikut :
- Menentukan calon pembeli yang dituju atau yang di targetkan.
- Menentukan jumlah calon pembeli yang dituju.
- Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pembeli tersebut.
2. Perhatian :
Promosi harus dapat menarik perhatian konsumen ateu calon pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sukar untuk menarik perhatian calon pembeli terhadappromosi yang kita lakukan disebabkan adanya sedemikian banyak promosi yang dilakukan pula oleh perusahaan lainnya, sehingga perhatian calon pembeli tidak hanya terpusat pada promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya yang meliputi sejumlah edvertensi, promosi penjualan dan usaha-usaha promosi lainnya. Jadi perusahaan dihadapkan pada masalah bagaimana agar promosi yang dilakukan oleh perusahaan lainnya.
Cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian calon pembeli misalnya memberikan sponsor untuk suatu acara tertentu, penggunaan orang yang sudah popular di mata masyarakat dalam reklamenya, menonjolkan apa yang lebih menjadi keistimewaan produknya yang tidak terdapat pada produk lainnya, dan lain sebagainya.
3. Pemahaman :
Tujuan promosi lainnya dari promosi ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli menginterpretasikan pesan yang sampai kepadanya. Calon pembeli sering kali tidak dapat memahami promosi yang tidak direncanakan dengan baik atau yang dapat menarik perhatian, kadang-kadang perubahan dari media yang digunakan dapat menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas sehingga dalam merubah penggunaan media kita juga harus melibat apakah perlu diadakan perubahan pesan. Dengan demikian perusahaan harus yakin bahwa pesan yang disampaikan melalui media itu jelas dan dapat menarik perhatian, karena banyak perusahaan mempromosikan berbagai macam produknya, calon pembeli banyak tertarik, mengingat dan memahami beberapa promosi dari sekian banyak promosi yang ada.
4. Perubahan Sikap :
Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, maka perusahaan mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. Setiap perusaan harus menyesuaikan promosinya dengan produk yang dihasilkannya untuk dapat merubah sikap calon pembeli yang ditujunya, misalnya perubahan agar pembeli mengalihkan pembeliannya dari produk perusahaan lain ke produk yang dihasilkan oleh perusahaannya.
Banyak perusahaan menggunakan advertensi merubah sikap calon pembeli yang ditujukannya, advertensi belum tentu dapat menyebabkan sebagian besar pembeli untuk segera melakukan pembeliannya.
5. Tindakan :
Sesuai dengan tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon pembeli yang ditujunya, karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi.
Labels: Manajemen Pemasaran
Strategi Marketing
Strategi promosi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia pada Produk Pond’s adalah:
v Gencar dalam beriklan dan mengadakan event
Activating Problem Recognition, dengan melakukan aktivitas promosi bellow the line maupun above the line.
Sekuel iklan à untuk membangun brand awareness pasar terhadap produk Pond’s dan menciptakan preferensi merek bagi konsumen yang ingin membeli produk kosmetika Pembersih dan Pelembab agar memilih Pond’s
Membangkitkan emosi konsumen dengan tema cinta. Karena tema cinta dan romantika dekat dengan kehidupan remaja.
v Differensiasi produk sesuai dengan kebutuhan yang lebih spesifik. Produk Pond’s yang beredar dipasaran pada saat ini adalah:
Produk Pembersih Pond’s : Anti-bacterial facial scrub, Perfect care shake clean, White beauty facial foam, White beauty milk toner, White beauty shake clean
Prouduk Pelembab Pond’s: Oil control lightening moisturizer, Ponds white beauty detox
v Melalui strategi yang dilancarkan tersebut hasil yang didapatkan menurut survey adalah bahwa Pond’s Merupakan produk kosmetik yang paling diminat konsumen dengan pangsa pasar terbesar yaitu 18%.
Strategi Promosi
Setelah Unilever Indonesia berhasil mengaktifasi problem recognition pada konsumen remaja. Beberapa strategi promosi yang dilancarkan adalah
Above the line
Billboard : Menempatkan Billboard berisikaan promosi mengenai produk pada titik-titik penting di jalan raya.
Print Ad : Menempatkan iklan-iklan menarik pada media cetak seperti majalah dan tabloid remaja, dan adlibs di stasiun radio remaja
TV Commercial : Menggunakan TVC dengan intensitas yang cukup tinggi, dengan menampilkan sosok remaja putri yang menggunakan produk serta menggunakan endorsers yang terkenal di kalangan remaja yaitu artis dan penyanyi terkenal Bunga Citra Lestari.
Below the line
Melakukan aktivitas promosi dengan menggelar beberapa even yang berkaitan dengan remaja seperti Ponds Dream Access (PDA), promosi School to School, Mall Road show
Melakukan In Store activation pada pusat-pusat perbelanjaan, hypermart dan supermarket
Menggelar Beautylogy, tujuan utama adalah menyampaikan pesan yang mendidik dan membuat kampanye yang menyenangkan untuk kelompok sasaran kaum muda Indonesia, membangun pesan inti Pond’s “satu solusi untuk memecahkan 5 masalah anda” dan memperkenalkan Bunga Citra Lestari sebagai Duta Mereknya, sosok sempurna untuk mewakili kalangan wanita remaja dewasa ini.
http://casper-danny.blog.friendster.com/
ARTIKEL PLACE
Pemilihan Lokasi Usaha
Sebelum menjalankan usaha, terlebih dahulu pengusaha harus menentukan tempat/lokasi usaha secara jelas, sebab lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran.
Dalam menentukan Tempat/lokasi usaha secara garis besar ada dua hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1. Backward Linkage (Pertalian ke Belakang)
Hal ini berkaitan dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan wirausahawan jika perusahaannya adalah manufaktur, karena backward linkage adalah masalah sumber bahan baku bagi produknya.
2. Forward Linkage (Pertalian ke Depan)
Forward linkage berhubungan dengan masalah pemasaran produknya. Bagaimana agar lokasi yang dipilih akan memudahkan perusahaan dalam mendekatkan produknya kepada segmen pasar yang telah ditentukan.
Secara terperinci hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tempat/lokasi usaha yang menguntungkan perusahaan di antaranya, antara lain sebagai berikut.
1. Berdekatan dengan sumber bahan baku.
2. Berdekatan dengan pasar.
3. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja.
4. Kemudahan dalam hal fasilitas transportasi.
5. Kemudahan dalam memperoleh bahan bakar.
6. Kemudahan memperoleh air.
Sekilas Perusahaan
Mustika Ratu Tbk didirikan pada 1975, dimulai dari garasi kediaman Ibu BRA Mooryati Soedibyo. Tahun 1978, perseroan mulai menjalankan usahanya secara komersial, yaitu dengan memproduksi jamu yang didistribusikan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam perkembangannya, permintaan konsumen semakin meningkat, hingga pada 1980-an perseroan mulai mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional.
Pada 8 April 1981, pabrik perseroan resmi dioperasikan. Dalam rangka memperkokoh struktur permodalan, serta mewujudkan visinya sebagai perusahaan Kosmetika dan Jamu Alami Berteknologi Tinggi Terbaik di Indonesia, perseroan melakukan penawaran umum perdana dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Jakarta pada 1995. Perseroan mulai menerapkan standar internasional ISO 9002 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan sejak 1996
Ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi pabrikasi, perdagangan dan distribusi jamu, kosmetik tradisional, serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan.
http://en.vivanews.com/news/read/11978-mustika_ratu__mrat_
Pemilihan Lokasi Usaha
Sebelum menjalankan usaha, terlebih dahulu pengusaha harus menentukan tempat/lokasi usaha secara jelas, sebab lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran.
Dalam menentukan Tempat/lokasi usaha secara garis besar ada dua hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1. Backward Linkage (Pertalian ke Belakang)
Hal ini berkaitan dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan wirausahawan jika perusahaannya adalah manufaktur, karena backward linkage adalah masalah sumber bahan baku bagi produknya.
2. Forward Linkage (Pertalian ke Depan)
Forward linkage berhubungan dengan masalah pemasaran produknya. Bagaimana agar lokasi yang dipilih akan memudahkan perusahaan dalam mendekatkan produknya kepada segmen pasar yang telah ditentukan.
Secara terperinci hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tempat/lokasi usaha yang menguntungkan perusahaan di antaranya, antara lain sebagai berikut.
1. Berdekatan dengan sumber bahan baku.
2. Berdekatan dengan pasar.
3. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja.
4. Kemudahan dalam hal fasilitas transportasi.
5. Kemudahan dalam memperoleh bahan bakar.
6. Kemudahan memperoleh air.
Sekilas Perusahaan
Mustika Ratu Tbk didirikan pada 1975, dimulai dari garasi kediaman Ibu BRA Mooryati Soedibyo. Tahun 1978, perseroan mulai menjalankan usahanya secara komersial, yaitu dengan memproduksi jamu yang didistribusikan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam perkembangannya, permintaan konsumen semakin meningkat, hingga pada 1980-an perseroan mulai mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional.
Pada 8 April 1981, pabrik perseroan resmi dioperasikan. Dalam rangka memperkokoh struktur permodalan, serta mewujudkan visinya sebagai perusahaan Kosmetika dan Jamu Alami Berteknologi Tinggi Terbaik di Indonesia, perseroan melakukan penawaran umum perdana dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Jakarta pada 1995. Perseroan mulai menerapkan standar internasional ISO 9002 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan sejak 1996
Ruang lingkup kegiatan perseroan meliputi pabrikasi, perdagangan dan distribusi jamu, kosmetik tradisional, serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan.
http://en.vivanews.com/news/read/11978-mustika_ratu__mrat_
ARTIKEL PRICE
Definisi/Pengertian Harga, Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga - Manajemen Pemasaran
Fri, 09/05/2008 - 1:15am — godam64
A. Definisi / Pengertian Harga (Price)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
B. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Definisi/Pengertian Harga, Tujuan & Metode Pendekatan Penetapan Harga - Manajemen Pemasaran
Fri, 09/05/2008 - 1:15am — godam64
A. Definisi / Pengertian Harga (Price)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
B. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
May 27, 2009
Strategi Penentuan Harga Prestige Price Pada Produk Harley Davidson*
*Artikel ini pernah saya jadikan bahan tugas kuliah Analisis Ekonomi dan Bisnis di STEKPI.
Pernahkah anda melihat motor besar yang memiliki kecepatan dan harga-nya seperti mobil berjalan di jalan tol dan jalan raya . Pastilah motor yang anda maksud tidak bukan adalah motor bermerek Harley Davidson.
Menurut perkiraan, di seluruh Indonesia kini ada sekitar 2.500 unit motor Harley-Davidson dari berbagai tipe. Sementara itu, jumlah pemiliknya diperkirakan sekitar 1.500 orang. Tipe terbaru yang ada di negeri ini diperkirakan hanya 500 unit, selebihnya motor Harley tua.
Boleh dibilang, hanya mereka yang fanatiklah yang memiliki motor ini, mengingat harga dan biaya perawatannya sangat mahal. Berdasarkan website resmi Perusahaan Authorized Dealer dari Harley Davidson Indonesia yaitu PT Mabua Harley Davidson yang saya lihat memang harga motor, spare part, dan aksesori-nya ini sangat mahal dan hanya menjangkau untuk target pasar dalam kalangan konsumen menengah atas atau tertentu saja.
Setiap orang tentu punya alasan sendiri-sendiri mengapa bisa fanatik pada Harley-Davidson. Tapi, yang jelas, para pemilik motor ini mengaku baru benar-benar dapat menikmati asyiknya bermotor setelah berada di atas sadel Harley. Ada kebanggaan tersendiri karena kesannya yang jantan, apalagi jika ditambah pernak-pernik jaket dan sarung tangan kulit plus lars tinggi, yang semuanya dipakai untuk kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara (safety ridding).
Dalam strategi penentuan harga PT Mabua Harley Davidson yang merupakan satu-satu Authorized Dealer dari Harley Davidson Indonesia menetapkan bahwa Strategi penentuan harga yang digunakan adalah strategi penentuan harga prestige price.
Strategi Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi dan umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : Harley Davidson, Roll Royce, Rolex, Guess, Gianni Versace, Prada, Vertu, dan lain sebagainya.
Strategi ini menetapkan tingkat harga yang tinggi agar konsumen yang sangat peduli dengan statusnya tertarik dengan produk dan kemudian membelinya.
Dalam strategi harga ini produsen harus menentukan yang namanya Demand-Based Pricing. Demand-Based Pricing dimana harga sebuah produk sangat tergantung dari persepsi konsumen dalam menilai sebuah produk. Semakin tinggi persepsi nilai sebuah barang dan tingginya minat maka harga akan semakin tinggi pula hingga margin yang tak terbatas. Oleh sebab itu produsen pun akan menempatkan nilai sebuah produknya dengan istimewa dan menciptakan image didalamnya.
Pada dasarnya penetapan suatu harga dapat mempengaruhi jumlah demand, dimana konsumen akan tidak sensitif terhadap harga, pada saat :
1) Produk yang dijual bersifat sangat khusus
2) Pembeli tidak dapat dengan mudah membandingkan kualitas dari produk yang ditawarkan tersebut.
3) Manfaat yang dirasakan oleh konsumen lebih besar dari harga/cost yang dikeluarkan oleh konsumen.
4) Tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut tinggi.
5) Produk yang dibeli memiliki nilai kualitas, prestige, dan exclusivitas yang tinggi.
6) Produsen yang mengeluarkan produk sejenis tersebut sedikit, dan bersifat "Limitted Edition".
Konsekuensinya perusahaan harus mampu memahami knowledge (segala hal) tentang kualitas produk, harapan tertinggi konsumen, dan target marketnya. Perusahaan harus terus menerus memahami kebutuhan konsumennya dan meningkatkan skill untuk meningkatkan prestige dari produk yang ditawarkan.
Dikarenakan motor Harley Davidson ini hanya menjangkau untuk kalangan tertentu saja, maka untuk sistem informasi pelanggan dan pelayanan terhadap konsumennya, perusahaan ini membuat dan mengkemaskan menjadi sebuah komunitas yang sangat unik, seperti organisasi pelanggan (customer) yang diciptakan oleh Merek Gaya Hidup Sepeda Motor "Harley-Davidon", yang mendengarkan keinginan pelanggan (customer) yang diberi nama dengan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang memiliki 22 Cabang kepengurusan yang tersebar di wilayah Indonesia.
Strategi di atas di gunakan pada perusahaan Harley Davidson dalam mengelola pelanggan (customers) agar punya keterkaitan emosional dengan merek dan tidak mudah berpindah kepada merek lain padahal merek lain untuk sepeda motor sejenis juga banyak tetapi yang terkenal seluruh Dunia adalah Merek Harley-Davidson, menjadikan komunitas terpesona. walaupun ada segelintir pemilik Harley tradisional yang mencibir, tetapi para eksekutif Harley melihat nilai nyata dalam mengumpulkan gerombolan pelanggan (customer) baru dengan cara memberi pesan bahwa "Kami memasarkan keasyikan".
Keasyikan yang diperoleh pelanggan (customers) akan berdampak pada peningkatan penjualan seantero dunia karena komunitas Harley bukan Hanya di Negara asalnya tetapi diseluruh dunia perlakuannya sama, mereka bangga menunggangi sepeda motor dengan mesin menderu-deru ketika gerombolan pemilik Harley-Davidson melewati Jalan bahkan kendaraan lain minggir memberi jalan untuk dilewati oleh Harley-Davidson.
Menurut artikel yang pernah saya baca bahwa Harley-Davidson Inc, sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut pada tahun 1985 (Sam Hill and Glenn Rifkin, 1999), pernah melaporkan rekor penjualan dan pendapatan tahun ke 12 berturut-turut dengan pendapatan sebesar $1,8 Milyar, naik 21 % dari tahun sebelumnya, Harley Davidson tidak tergantung pada periklanan besar-besaran tetapi pada upaya menciptakan suatu komunitas pelanggan (Customers) sembari tetap setia pada mereknya.
Para pelanggan (customer) Harley-Davidson bukan hanya memperoleh kenikmatan berkendara tetapi mereka membentuk suatu komunitas dan pada setiap ulang tahun yang diselenggarakan setiap pemilik (pelanggan/customers) diundang untuk suatu ziarah lintas negeri dalam rangka ulang tahun disponsori oleh Perusahaan Harley Davidson itu sendiri.
Di negara asal-nya sendiri, Semua eksekutif senior dan seluruh karyawannya mempunyai kedekatan hubungan dengan merek itu karena mereka tidak hanya membuat dan menjual sepeda motor, mereka juga menjadi pelanggannya.
Di Indonesia, Harley Davidson Inc mempercayai PT Mabua Harley Davidson untuk menjadi Authorized Dealer Harley Davidson dan sampai saat ini di PT Mabua Harley Davidson hanya memiliki 6 showroom, outlet, dan service center yang hanya tersebar di kota besar Indonesia.
Posted by : Subhan Apriyatna at 1:28:00 AM
Strategi Penentuan Harga Prestige Price Pada Produk Harley Davidson*
*Artikel ini pernah saya jadikan bahan tugas kuliah Analisis Ekonomi dan Bisnis di STEKPI.
Pernahkah anda melihat motor besar yang memiliki kecepatan dan harga-nya seperti mobil berjalan di jalan tol dan jalan raya . Pastilah motor yang anda maksud tidak bukan adalah motor bermerek Harley Davidson.
Menurut perkiraan, di seluruh Indonesia kini ada sekitar 2.500 unit motor Harley-Davidson dari berbagai tipe. Sementara itu, jumlah pemiliknya diperkirakan sekitar 1.500 orang. Tipe terbaru yang ada di negeri ini diperkirakan hanya 500 unit, selebihnya motor Harley tua.
Boleh dibilang, hanya mereka yang fanatiklah yang memiliki motor ini, mengingat harga dan biaya perawatannya sangat mahal. Berdasarkan website resmi Perusahaan Authorized Dealer dari Harley Davidson Indonesia yaitu PT Mabua Harley Davidson yang saya lihat memang harga motor, spare part, dan aksesori-nya ini sangat mahal dan hanya menjangkau untuk target pasar dalam kalangan konsumen menengah atas atau tertentu saja.
Setiap orang tentu punya alasan sendiri-sendiri mengapa bisa fanatik pada Harley-Davidson. Tapi, yang jelas, para pemilik motor ini mengaku baru benar-benar dapat menikmati asyiknya bermotor setelah berada di atas sadel Harley. Ada kebanggaan tersendiri karena kesannya yang jantan, apalagi jika ditambah pernak-pernik jaket dan sarung tangan kulit plus lars tinggi, yang semuanya dipakai untuk kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara (safety ridding).
Dalam strategi penentuan harga PT Mabua Harley Davidson yang merupakan satu-satu Authorized Dealer dari Harley Davidson Indonesia menetapkan bahwa Strategi penentuan harga yang digunakan adalah strategi penentuan harga prestige price.
Strategi Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi dan umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : Harley Davidson, Roll Royce, Rolex, Guess, Gianni Versace, Prada, Vertu, dan lain sebagainya.
Strategi ini menetapkan tingkat harga yang tinggi agar konsumen yang sangat peduli dengan statusnya tertarik dengan produk dan kemudian membelinya.
Dalam strategi harga ini produsen harus menentukan yang namanya Demand-Based Pricing. Demand-Based Pricing dimana harga sebuah produk sangat tergantung dari persepsi konsumen dalam menilai sebuah produk. Semakin tinggi persepsi nilai sebuah barang dan tingginya minat maka harga akan semakin tinggi pula hingga margin yang tak terbatas. Oleh sebab itu produsen pun akan menempatkan nilai sebuah produknya dengan istimewa dan menciptakan image didalamnya.
Pada dasarnya penetapan suatu harga dapat mempengaruhi jumlah demand, dimana konsumen akan tidak sensitif terhadap harga, pada saat :
1) Produk yang dijual bersifat sangat khusus
2) Pembeli tidak dapat dengan mudah membandingkan kualitas dari produk yang ditawarkan tersebut.
3) Manfaat yang dirasakan oleh konsumen lebih besar dari harga/cost yang dikeluarkan oleh konsumen.
4) Tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut tinggi.
5) Produk yang dibeli memiliki nilai kualitas, prestige, dan exclusivitas yang tinggi.
6) Produsen yang mengeluarkan produk sejenis tersebut sedikit, dan bersifat "Limitted Edition".
Konsekuensinya perusahaan harus mampu memahami knowledge (segala hal) tentang kualitas produk, harapan tertinggi konsumen, dan target marketnya. Perusahaan harus terus menerus memahami kebutuhan konsumennya dan meningkatkan skill untuk meningkatkan prestige dari produk yang ditawarkan.
Dikarenakan motor Harley Davidson ini hanya menjangkau untuk kalangan tertentu saja, maka untuk sistem informasi pelanggan dan pelayanan terhadap konsumennya, perusahaan ini membuat dan mengkemaskan menjadi sebuah komunitas yang sangat unik, seperti organisasi pelanggan (customer) yang diciptakan oleh Merek Gaya Hidup Sepeda Motor "Harley-Davidon", yang mendengarkan keinginan pelanggan (customer) yang diberi nama dengan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang memiliki 22 Cabang kepengurusan yang tersebar di wilayah Indonesia.
Strategi di atas di gunakan pada perusahaan Harley Davidson dalam mengelola pelanggan (customers) agar punya keterkaitan emosional dengan merek dan tidak mudah berpindah kepada merek lain padahal merek lain untuk sepeda motor sejenis juga banyak tetapi yang terkenal seluruh Dunia adalah Merek Harley-Davidson, menjadikan komunitas terpesona. walaupun ada segelintir pemilik Harley tradisional yang mencibir, tetapi para eksekutif Harley melihat nilai nyata dalam mengumpulkan gerombolan pelanggan (customer) baru dengan cara memberi pesan bahwa "Kami memasarkan keasyikan".
Keasyikan yang diperoleh pelanggan (customers) akan berdampak pada peningkatan penjualan seantero dunia karena komunitas Harley bukan Hanya di Negara asalnya tetapi diseluruh dunia perlakuannya sama, mereka bangga menunggangi sepeda motor dengan mesin menderu-deru ketika gerombolan pemilik Harley-Davidson melewati Jalan bahkan kendaraan lain minggir memberi jalan untuk dilewati oleh Harley-Davidson.
Menurut artikel yang pernah saya baca bahwa Harley-Davidson Inc, sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut pada tahun 1985 (Sam Hill and Glenn Rifkin, 1999), pernah melaporkan rekor penjualan dan pendapatan tahun ke 12 berturut-turut dengan pendapatan sebesar $1,8 Milyar, naik 21 % dari tahun sebelumnya, Harley Davidson tidak tergantung pada periklanan besar-besaran tetapi pada upaya menciptakan suatu komunitas pelanggan (Customers) sembari tetap setia pada mereknya.
Para pelanggan (customer) Harley-Davidson bukan hanya memperoleh kenikmatan berkendara tetapi mereka membentuk suatu komunitas dan pada setiap ulang tahun yang diselenggarakan setiap pemilik (pelanggan/customers) diundang untuk suatu ziarah lintas negeri dalam rangka ulang tahun disponsori oleh Perusahaan Harley Davidson itu sendiri.
Di negara asal-nya sendiri, Semua eksekutif senior dan seluruh karyawannya mempunyai kedekatan hubungan dengan merek itu karena mereka tidak hanya membuat dan menjual sepeda motor, mereka juga menjadi pelanggannya.
Di Indonesia, Harley Davidson Inc mempercayai PT Mabua Harley Davidson untuk menjadi Authorized Dealer Harley Davidson dan sampai saat ini di PT Mabua Harley Davidson hanya memiliki 6 showroom, outlet, dan service center yang hanya tersebar di kota besar Indonesia.
Posted by : Subhan Apriyatna at 1:28:00 AM
Langganan:
Postingan (Atom)